Selasa, 15 Januari 2008

Utilitarianisme

Kesimpulan dari pandang Utilitarianisme (Velasquez 1998) adalah:
Pengertian tentang jumlah manfaat haruslah berupa besaran neto sesudah dikurangi kerugian.
Tindakan mempengaruhi orang secara berbeda-beda. Dalam teori utilitarian maka semua manfaat dan kerugian dijumlahkan, dan tindakan yang dipilih adalah yang memberikan saldo jumlah manfaat terbesar.
Oleh karena utilitarian menilai tindakan berdasarkan konsekuensinya, dan bahwa tindakan menghasilkan hasil berbeda untuk kondisi yang berbeda, maka secara prinsip tiap tindakan dapat secara moral benar dalam suatu kondisi tertentu.
Karena utilitarian ingin memaksimumkan kebahagiaan, maka ini berarti manfaati tidak hanya yang segera diperoleh dalam jangka pendek saja, akan tetapi juga dalam jangka panjang. Selain itu seluruh kemungkinan dampak tidak langsung dari suatu tindakan harus diperhitungkan.
Utilitarian mengakui bahwa kita sering tidak mengetahui dengan pasti apa konsekuensi di masa mendatang dari tindakan kita. Oleh karena itu, kita harus bertindak atau berperilaku yang memungkinkan diperolehnya kebahagiaan sebanyak mungkin.
Bila memilih antara berbagai tindakan, utilitarianisme tidak mensyaratkan kita untuk mengabaikan kebahagiaan kita sendiri. Tetapi juga tidak mengutamakannya, sehingga kebahagiaan atau ketidakbahagiaan kita sama derajatnya dengan orang lain.

Keunggulan utilitarianisme:
Menjelaskan mengapa suatu kegiatan tertentu pada umumnya secara moral salah sementara yang lainnya secara moral benar.
Memungkinkan untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.
Memungkinkan orang lain menilai keputusan yang telah diambil.
Digunakan sebagai pelajaran bagi pengambilan keputusan berikutnya.
Mengasumsikan kebebasan setiap orang dalam berperilaku dan bertidak.
Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang yang kriterianya dapat diterima dimana saja dan kapan saja.


Kelemahan Utilitarianisme:
Tidak semua manfaat yang dinilai dapat dikuantifikasi, sehingga sulit sekali mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian.
Kesulitan untuk menentukan prioritas dari criteria etika utilitarianisme tersebut.
Etika utilitarianisme hanya menguntungkan mayoritas. Yang dipentingkan adalah manfaat keseluruhan bagi sebanyak-banyaknya orang.

Tanggapan kelompok kami terhadap utilitarianisme ini adalah
Utilitarianisme merupakan teori yang mementingkan hasil akhir dari suatu perbuatan. Terhadap teori ini, kami tidak setuju karena tidak mungkin suatu perbuatan dinilai dari hasil akhirnya saja. Proses dari perbuatan tersebut juga signifikan dalam penilaian terhadap baik-buruknya. Suatu perbuatan tidak dapat di simpulkan baik atau buruk hanya dengan menilai motif dibalik tindakan itu karena suatu perbuatan yang buruk tetap merupakan tindakan yang buruk dan tetap akan mendapatkan ganjaran yang setimpal mengingat negara kita adalah negara hukum yang memegang teguh kebenaran. Disamping itu utilitarianisme memprioritaskan mayoritas dan mengabaikan minoritas tanpa memikirkan kerugian yang dialami kaum minoritasnya.

Tidak ada komentar: